welcome ;)

Jumat, 31 Mei 2013

Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga


Definisi Perubahan Harga
Untuk memahami makna istilah perubahan harga (changing prices), harus dibedakan antara pergerakan harga umum dan pergerakan harga spesifik, yang keduanya masuk dalam istilah perubahan harga itu.

a.       Perubahan harga umum
Suatu perubahan harga umum terjadi apabila secara rata-rata harga seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian mengalami perubahan. Unit-unit moneter memperoleh keuntungan atau mengalami kerugian daya beli. Kenaikan harga secara keseluruhan disebut inflasi (inflation), sedangkan penurunan harga disebut deflasi (deflation).

b.      Perubahan harga spesifik
Perubahan harga spesifik mengacu pada perubahan dalam harga barang atau jasa tertentu yang disebabkan oleh perubahan dalam permintaan dan penawaran.

Inflasi telah menjadi fakta yang penting dan tetap dihampir semua Negara di dunia. Perubahan nilai mata uang moneter benar-benar diakui para akuntan, tetapi terdapat pertentangan mengenai cara teoritis dan praktis untuk menyesuaikannya. Unit moneter yang tidak stabil adalah suatu kendala pengkuruan dalam pendekatan induktif-deduktif terhadap teori akuntansi.
Apabila pengukuran keuangan didasarkan pada harga-harga historis atau apabila perbandingan terdiri dari agregat harga selama bertahun-tahun yang berbeda, maka hubungan yang dianggap biasa di dalam laporan keuangan telah berubah. Upaya mengatasi kendala ini telah melahirkan usul-usul untuk memodifikasi atau merumuskan kembali pengukuran akuntansi internasional.
Selama periode inflasi, nilai aktiva yang dicatat sebesar biaya akuisisi awalnya jaang mencerminkan nilai terkininya (yang lebih tinggi). Nilai aktiva yang dinyatakan lebih rendah menghasilkan beban yang dinilai lebih rendah dan laba yang dinilai lebih tinggi. Dari sudut pandang manajemen, ketidakakuratan pengukuran ini mendistorsi:
a.       Proyeksi keuangan yang didasarkan pada data seri waktu historis
b.      Anggaran yang menjadi dasar pengukuran kinerja
c.       Data kinerja yang tidak dapat mengisolasi pengaruh inflasi yang tidak dapat dikendalikan.

Laba yang dinilai lebih pada gilirannya akan menyebabkan:
·         Kenaikan dalam proporsi pajak.
·         Permintaan dividen lebih banyak dari pemegang saham.
·         Permintaan gaji dan upah yang lebih tinggi dari para pekerja.
·         Tindakan yang merugikan dari Negara tuan rumah (seperti pengenaan pajak keuntungan yang sangat besar).

Daftar istilah Akuntansi Inflasi
·         Atribut adalah karakteristik kuantitatif suatu pos yang diukur untuk keperluan akuntansi. Contoh : biaya historis atau biaya penggantian merupakan atribut suatu aktiva.
·         Penyesuaian biaya kini adalah nilai penyesuaian aktiva untuk perubahan dalam harga tertentu.
·         Kekayaan yang dapat dihapuskan merupakan jumlah aktiva bersih suatu perusahaan yang dapat ditarik tanpa mengurangi besar awalnya aktiva bersih.
·         Mekanisme penyesuaian merupakan manfaat berupa keuntungan daya beli pemegang saham yang berasal dari pendanaan utang dan pertanda bahwa perusahaan tidak perlu mengakui tambahan biaya pengganti atas aktiva operasi sehubungan dengan aktiva tersebut didanai melalui utang.
·         Ekuivalen daya beli umum merupakan jumlah mata uang yang telah disesuaikan terhadap perubahan dalam tingkat harga umum.
·         Keuntungan kepemilikan suatu investasi adalah kenaikan nilai biaya kini suatu aktiva nonmoneter.
·         Hiperinflasi merupakan laju inflasi yang sangat besar terjadi pada saat tingkat harga umum dalam suatu perekonomian meningkat sebesar lebih dari 25% pertahun.
·         Inflasi merupakan kenaikan dalam tingkat harga umum seluruh barang dan jasa dalam suatu perekonomian.
·         Aktiva moneter merupakan klaim terhadap jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti kas atau piutang usaha.
·         Keuntungan moneter merupakan kenaikan dalam daya beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya kewajiban moneter selama periode inflasi.
·         Kewajiban moneter merupakan suatu kewajiban untuk membayar jumlah mata uang yang tetap dimasa depan seperti hutang usaha atau uang dengan suku bunga yang tetap.
·         Kerugian moneter merupakan penurunan dalam daya beli secara umum yang terjadi karena terdapatnya aktiva moneter selama periode inflasi.
·         Penyesuain modal kerja moneter merupakan pengaruh perubahan harga khusus terhadap seluruh jumlah modal kerja yang digunakan oleh suatu usaha dalam menjalankan operasinya.
·         Jumlah nominal merupakan jumlah mata uang yang belum disesuaikan dengan perubahan harga.
·         Aktiva nonmoneter merupakan aktiva yang tidak menunjukkan adanya klaim terhadap kas seperti persediaan, aktiva tetap, dan peralatan.
·         Kewajiban nonmoneter merupakan suatu hutang yang tidak mengharuskan pembayaran jumlah kas yang tetap dimasa depan, seperti uang muka pelanggan.
·         Penyesuaian paritas merupakan suatu penyesuaian yang mencerminkan perbedaan antara inflasi di negara induk perusahaan dan negara tuan rumah.
·         Aktiva permanent merupakan istilah di Brasil untuk aktiva tetap, gedung, investasi, beban tangguhan, dan depresiasi terkait serta jumlah deplesi atau amortisasi.
·         Indeks harga merupakan suatu rasio biaya dimana pembilang atau numeratornya adalah biaya dari suatu keranjang barang dan jasa yang representatif dalam tahun berjalan, sedangkan penyebutnya adalah biaya dari keranjang barang dan jasa yang sama pada tahun dasar.
·         Daya beli merupakan kemampuan umum dari suatu unit moneter untuk memperoleh barang dan jasa.
·         Laba riil merupakan laba bersih yang telah disesuaikan untuk perubahan harga.
·         Biaya penggantian merupakan biaya kini untuk mengganti potensi jasa suatu aktiva dalam keadaan normal usaha.
·         Mata uang pelaporan merupakan mata uang yang digunakan suatu perusahaan dalam menyusun laporan keuangan.
·         Metode nyatakan kembali-translasikan merupakan digunak pada saat suatu induk perusahaan mengkonsolidasikan akun-akun anak perusahaan luar negri yang berlokasi disebuah lingkungan berinflasi.
·         Perubahan harga khusus merupakan perubahan dalam harga untuk komoditas khusus seperti persediaan atau peralatan.
·         Metode translasikan-nyatakan kembali merupakan suatu metode konsolidasi pertama-tama dengan mentranslasikan akun-akun laporan keuangan anak perusahaan luar negri kedalam mata uang induk perusahaan dan kemudian dinyatakan kembali jumlah yang ditranslasikan terhadap inflasi induk perusahaan.

Sudut Pandang Internasional Terhadap Akuntansi Inflasi

Amerika Serikat
Pada tahun 1970, FASB mengeluarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (Statement of Financial Accounting Standards-SFAS) No. 33 Berjudul ”Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga”, pernyataan ini mengharuskan perusahaan-perusahaan AS yang memiliki persediaan dan aktiva tetap yang bernilai lebih dari $125 juta atau total aktiva lebih dari $1 miliar, untuk selama lima tahun mencoba melakukan pengungkapan daya beli konstan biaya historis dan daya beli konstan biaya kini. Pengungkapan ini lebih bersifat melengkapi dan bukan menggantikan biaya historis sebagai kerangka dasar untuk leporan keuangan utama.
Banyak pengguna dan penyusun informasi keuangan yang telah sesuai dengan SFAS No.33 menemukan bahwa (1) pengungkapan ganda yang diwajibkan oleh FSAB membingungkan, (2) biaya untuk penyusunan pengungkapan ganda ini terlalu besar, dan (3) pengungkapan daya beli konstan biaya historis tidak terlalu bermanfaat bila dibandingkan data biaya kini. FASB menerbitkan panduan (SFAS 89) untuk membantu perusahaan yang melaporkan pengaruh pernyataan atas harga yang berubah dan menjadi titik awal untuk standar akuntansi inflasi dimasa depan.
Perusahaan pelapor didorong untuk mengungkapkan informasi berikut untuk 5 tahun terakhir
1.      Penjualan bersih dan pendapatan operasi lainnya.
2.      Laba dari operasi yang berjalan berdasarkan dasar biaya kini.
3.      Keuntungan atau kerugian daya beli (moneter) atas pos-pos moneter bersih.
4.      Kenaikan atau penurunan dalam biaya kini atau jumlah yang dapat dipulihkan (yaitu jumlah kas bersih yang diperkirakan akan dapat dipulihkan melalui penggunaan atau penjualan) yang lebih rendah dari persediaan atau aktiva tetap, bersih dari inflasi (perubahan tingkat harga umum).
5.      Setiap agregat penyesuaian translasi mata uang asing, berdasarkan biaya kini, yang timbul dari proses konsolidasi.
6.      Aktva bersih pada akhir tahun menurut dasar biaya kini.
7.      Laba per saham (dari operasi berjalan) menurut dasar biaya kini.
8.      Dividen per saham biasa.
9.      Harga pasar akhir tahun per lembar saham biasa.
10.  Tingkat Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index-CPI) yang digunakan untuk mengukur laba dari operasi berjalan.
                                           
Inggris
Komite Standar Akuntans Inggris (Accounting Standard Committee-ASC) menerbitkan Pernyataan Standar Praktik Akuntansi 16 (Statement of Standard Accounting Practice-SSAP 16) “Akuntansi Biaya Kini” untuk masa percobaan 3 tahun pada bulan Maret 1980. SSAP 16 berbeda dengan SFAS 33 dalam dua hal utama. Pertama, apabila standar AS mengharuskan akuntansi dolar konstan dan biaya kini, SSAP 16 mengadopsi hanya metode biaya kini utnuk pelaporan eksternal. Kedua, apabila penyesuaian inflasi AS berpusat pada laporan laba rugi, laporan biaya kini di Inggris mewajibkan baik laporan laba rugi dan neraca biaya kini, beserta catatan penjelasan.
Standar di Inggris memperbolehkan tiga pilihan pelaporan, yaitu :
1.      Menyajikan akun-akun biaya kini sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya historis.
2.      Menyajikan akun-akun biaya historis sebagai laporan keuangan dasar dengan akun-akun pelengkap biaya kini.
3.      Menyajkan akun-akun biaya kini sebagai satu-satunya akun yang dilengkapi dengan informasi biaya historis yang memadai.

Brazil
Inflasi seringkali merupakan bagian lingkungan usaha yang diterima di Amerika Latin, Eropa Timur, dan Asia Tenggara. Pengalaman Brazil di masa lalu dengan hiperinflasi membuat inisiatif akuntansi inflasi bersifat instruktif. Meskipu tidak lagi diwajibkan, akuntansi inflasi yang direkomendasikan di Brazil hari ini mencerminkan dua kelompok pilihan pelaporan-Hukum Perusahaan Brazil dan Komisi Pengawas Pasar Modal Brazil.
Penyesuaian inflasi yang sesuai dengan hukum perusahaan menyajikan ulang akun-akun aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham dengan menggunakan indeks harga yang diakui oleh pemerintah federal untuk mengukur devaluasi mata uang lokal. Aktiva permanen meliputi aktiva tetap, gedung, investasi, beban tangguhan dan depresiasi terkait, serta akun-akun amortisasi atau deplesi (termasuk setiap provisi kerugian yang terkait). Akun-akun ekuitas pemegang saham terdiri dari modal, cadangan pendapatan, cadangan evaluasi dan akun cadangan modal yang digunakan untuk mencatat penyesuaian tingkat harga terhadap modal.
Penyesuaian inflasi terhadap aktiva permanen dan ekuitas pemegang saham disajikan bersih terhadap jumlah lebih yang diungkapkan secara terpisah dalam laba kini sebagai keuntungan atau kerugian koreksi moneter. Komisi Pasal Modal Brasil mewajibkan metode akuntansi yang lain untuk perusahaan-perusahaan yang sahamnya diperdagangkan di depan publik. Perusahaan-perusahaan yang tercatat sahamnya harus mengukur ulang seluruh transaksi yang terjadi dalam suatu periode dengan menggunakan mata uang fungsionalnya.

Badan Standar Akuntansi Internasional
IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi dalam mata uang local menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami hiperinflasi. IAS 29 yang membahas Pelaporan keuangan dalam perekonomian hiperinflasi mewajibkan (dan bukan hanya merekomendasikan) penyajian ulang informasi laporan keuangan utama. Secara khusus, laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkann pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca.
Aturan ini juga berlaku untuk angka-angka terkait pada periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukkan ke dalam laba kini. Perusahaan yang melakukan pelaporan juga harus mengungkapkan:
1.      Fakta bahwa penyajian ualng untuk perubahan dalam daya beli unit pengukuran telah dilakukan.
2.      Kerangka dasar penilaian aktiva yang digunakan dalam laporan keuangan utama (yaitu penilaian biaya historis atau biaya kini).
3.      Identitas dan tingkat indeks harga pada tanggal neraca, beserta dengan perubahannya selama periode pelaporan.
4.      Keuntungan atau kerugian moneter bersih selama periode tersebut.

Isu-isu Mengenai Inflasi
Terdapat empat isu akuntansi inflasi yang cukup mengganggu, yaitu :
1.      Apakah dolar konstan atau biaya kini yang lebih mengukur pengaruh inflasi.
2.      Perlakuan akuntansi terhadap keuntungan dan kerugian inflasi.
3.      Akuntansi inflasi luar negeri.
4.      Menghindari fenomena kejatuhan ganda.

Keuntungan dan Kerugian Inflasi
Keuntungan atau kerugian pos-pos moneter di Amerika Serikat ditentukan dengan menyajikan ulang dalam dolar konstan, saldo awal dan akhir, serta transaksi dalam, seluruh aktiva dan kewajiban moneter (termasuk utang jangka panjang). Angka yang dihasilkam diungkapkan sebagai pos terpisah. Perlakuan ini memeandang keuntungan dan kerugian pos-pos moneter sebagai hal yang berbeda dari jenis pendapatan yang lain. Di Inggris, keuntungan dan kerugian pos-pos moneter dipisahkan menjadi modal kerja moneter dan mekanisme penyesuaian.
Pendekatan di Brazil yang tidak lagi diwajibkan, tidak menyesuaikan aktiva dan kewajiban kini secara eksplisit, karena jumlah-jumlah ini dinyatakan dalam hal nilai yang dapat direalisasi.

Keuntungan dan Kerugian Kepemilikan
Akuntansi untuk biaya kini membagi total laba menjadi dua bagian: (1) laba operasi (perbedaan antara pendapatan kini dan biaya kini sumber daya yang dikonsumsi) dan (2) keuntungan yang belum direlasisasi yang timbul dari kepemilikan aktiva nonmoneter dengan nilai pengganti yang meningkat bersamaan dengan inflasi. Kenaikan dalam biaya penggantian aktiva operasi (yaitu, proyeksi arus kas keluar yang lebih tinggi untuk mengganti peraltan) bukanlah suatu keuntungan, baik itu direalisasi atau tidak. Apabila laba berbasis biaya kini mengukur perkiraan kekayaan perusahaan yang dapat digunakan, maka perubahan biaya kini persediaan, aktiva tetap dan aktiva operasi lainnya merupakan revaluasi ekuitas pemilik, yang adalah bagian dari laba yang harus disimpan oleh perusahaan untuk mempertahankan modal fisiknya (kapasitas produktifnya). Aktifa yang dimiliki untuk spekulasi, seperti lahan kosong atau surat berharga yang dapat dipasarkan, tidak perlu diganti untuk mempertahankan kapasitas produktif. Dengan demikian, jika penyesuaian biaya kini mencakup pos-pos ini, kanaikan atau penurunan ekuivalen biaya (nilai) kininya (hingga sebesar nilai yang dapat direalisasikan) harus dinyatakan lengsung dalam laba.

Akuntansi Untuk Inflasi di Luar Negeri
Di Amerika serikat, FASB berupaya untuk membahas masalah inflasi dengan mewajibkan perusahaan pelapor yang besar untuk melakukan eksperimen dengan pengungkapan daya beli konstan biaya historis dan pengungkapan biaya kini. FAS 89, yang mendorong (dan bukan lagi mengharuskan) perusahaan untuk memperhitungkan perubahan harga, masih meninggalkan permasalahan yang masih belum terselesaikan dalam dua tingkatan. Pertama perusahaan mungkin terus mempertahankan nilai aktiva nonmoneter berdasarkan biaya historisnya (disajikan ulang untuk perubahan tingkat harga umum) atau menyajikan ulang berdasarkan ekuivalen biaya kini. Kedua, perusahaan yang memilih untuk menyediakan data biaya kini tambahan atas operasi luar negeri memiliki dua metode pilihan dalam mentranslasikan dan menyajikan ulang akun-akun luar negeri dalam dolar AS.

Menghindari Kejatuhan Ganda
Pada saat menyajikan ulang akun-akun luar negeri terhadap inflasi di luar negeri, seseorang harus berhati-hati untuk menghindari apa yang disebut sebagai kejatuhan ganda. Masalah ini muncul karena inflasi local langsung berpengaruh terhadap kurs yang digunakan dalam translasi. Apabila teori ekonomi mengasumsikan bahwa terdapat hubungan terbalik antara laju inflasi internal suatu negara dan nilai eksternal mata uangnya, bukti-bukti menunjukkan bahwa hubungan seperti ini jarang sekali bertahan (paling tidak dalam jangka pendek). Dengan demikian, ukuran penyesuaian yang terjadi untuk menghapuskan kejatuhan ganda akan berbeda-beda tergantung pada sejauh mana kurs dan perbedaan inflasi berhubungan secara negatif.


kk.mercubuana.ac.id/files/32026-7-549224314434.doc

Senin, 29 Oktober 2012

Pentingnya Etika dalam Profesi Bidang Akuntansi


Pengertian Etika
  • Menurut Kamus Besar Bhs. Indonesia (1995) Etika adalah Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat
  • Etika adalah Ilmu tentang apa yang baik dan yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral
  • Menurut Maryani & Ludigdo (2001) “Etika adalah Seperangkat aturan atau norma atau pedoman yang mengatur perilaku manusia, baik yang harus dilakukan maupun yang harus ditinggalkan yang di anut oleh sekelompok atau segolongan masyarakat atau profesi”
Dari asal usul kata, Etika berasal dari bahasa Yunani ‘ethos’ yang berarti adat istiadat/ kebiasaan yang baik Perkembangan etika yaitu Studi tentang kebiasaan manusia berdasarkan kesepakatan, menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan pada umumnya.
Dapat disimpulkan bahwa etika yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan adat atau kebiasaan baik atau buruk masyarakat yang menyangkut perilaku masyarakat itu sendiri.
Fungsi Etika
  1. Sarana untuk memperoleh orientasi kritis berhadapan dengan pelbagai moralitas yang membingungkan.
  2. Etika ingin menampilkanketrampilan intelektual yaitu ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis.
  3. Orientasi etis ini diperlukan dalam mengabil sikap yang wajar dalam suasana pluralisme.
Profesi akuntansi yaitu suatu pekerjaan yang berhubungan dengan akuntansi sebagai tolak ukur dalam pekerjaannya.
Tujuan penerapan etika dalam profesi akuntansi adalah memenuhi tanggungjawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi, mencapai tingkat kinerja tertinggi, dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan terse but terdapat empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi:
  1. Kredibilitas. Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi.
  2. Profesionalisme. Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa Akuntan sebagai profesional di bidang akuntansi.
  3. Kualitas Jasa. Terdapatnya keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi.
  4. Kepercayaan. Pemakai jasa akuntan harus dapat merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.
Intinya yaitu membentuk pribadi manusia menjadi lebih baik dalam bertindak atau beretika di dalam pekerjaan atau profesi yang sedang dijalaninya.


Sumber : Modul Etika Profesi Akuntansi milik Ibu Beny Susanti 


Kamis, 31 Mei 2012

If You Were the Director 'Death Note 3.5 : L Change The World'

if I were the director in this movie, I'll make the scene where the L shows his ability to solve crimes. because here, L acts as a detective.





The Factors that Inspired Me

In the 'Death Note 3.5 : L Change The World' movie, I really like the characters of L. Although he only had 23 days remaining for lived, he still helped two children's even he didn't know them. He's trying to help them from the bad guys.
and also, I really like the scene where L resolve all cases of crimes that happen in the world. 
Matsuyama Kenichi a.k.a L also successfully played the role so so so so well :)
I think he can explore the role that made him look like can make the "character' of L totally real !!
as we know, first we see L is only in comic ! :p

Death Note 3.5 : L Change The World





Title: Death Note: L Change The World
Release Date: 2008
Genre: Adventure | Crime | Drama | Mystery | Thriller
Runtime: 129Mins
IMDB: 6.1/10
Director: Hideo Nakata
Cast: Kenichi Matsuyama : L
Youki Kudoh : Kujou Kimiko
Mayuko Fukuda : Nikaidou Maki
Fukuda Narushi : BOY
Kiyotaka Nanbara : Saruga Hideaki
Masanobu Takashima : Matoba Daisuke

PLOT 

In the final 23 days of L's life, he meets one final case involving a bioterrorist group that aims to wipe out much of humanity with a virus. The virus has an infection rate that has one hundred times the infection rate of the Ebola virus. He takes a boy he names Near, the sole survivor of its use in a village in Thailand, and an elementary school student named Maki Nikaido under his wing.
Dr. Nikaido later received a sample of the deadly virus which destroyed that village in Thailand. His assistant, Dr. Kimiko Kujo, reveals herself to be the leader of the organization that created the virus. Dr. Nikaido, who has created an antidote to that virus, refuses to give it her. She later kills him, and she is convinced that his daughter Maki has the antidote formula.
Under the pursuit of Dr. Kimiko Kujo and her assistants, Maki runs and escapes. She eventually found L's headquarters. However, the group manages to track Maki down, forcing L, accompanied by Maki and Near, to run away with a high-tech crepe truck. They also received the help of FBI agent Hideaki Suruga during the escape.
They escape to Nikaido's research partner's lab, because they needed his help to recreate the antidote. Using Near, L manages to acquire the antidote just as the terrorists are about to take an infected Maki to the US to spread the virus. L stops the plane and gives all the infected passengers, including the terrorist, the antidote. Maki then tries to kill Kujo for revenge, but L stops her, she goes to the hospital and wakes up with her stuffed bear next to her and a recording from L telling her to have a good day tomorrow. The film concludes with L leaving Near and giving him Near's "real name".




Minggu, 29 April 2012

Why Do You Work


Millennials are hard workers and you’ll want to recruit them for a number of reasons. So, what’s the best way to do that? Give them what they want, of course. Let’s take a look at where they are now and why that matters for how they get through your doors later:
Generation Y is on the move. Most leave their first job within two years and your company could be the right place for them to land–but you need to entice them by building a job description they can’t refuse. How do you recruit Gen Y from where they are working now? How do you develop the right talent for your company?
Pay attention to where Millennials are now.
A recent poll shows that seven of the top 10 employers of Gen Y are retailersWalmartStarbucksTargetBest BuyMcDonald’s,Abercrombie & Fitch and CVS. What is it about these retail jobs that appeals to Millennials? Are they working retail because selling burgers is the positive change they’ve always wanted to make in the world?
Probably not.
But, you can certainly use the appealing aspects of these jobs to attract Millennials to your organization. Think about it. There’s a reason Millennials flock to these retail positions:
§  These are not 9-5 jobs. While Gen Y may still be working 40 hour weeks, the hours are more flexible. These are jobs worked in shifts, possibly shorter than eight hours at a time, and not likely five days in a row.
§  Training is offered on the job. Gen Y can get in and get started in retail almost immediately. We thrive on being able to learn as we go and enjoy immediate tasks and gratification for work well-done.
§  Management positions and growth opportunities surround us. As we are trained in each retail process, there is room to move up into management positions. We like to know what are possibilities are.
When you build job descriptions and recruit new talent, be sure to build in flexibility, on-the-job training and professional grow opportunities. And, if you can throw in an employee discount or some free food, that doesn’t hurt, either!



Distinguish Factor


Ten differences between Generation X and Generation Y employees
Recruitment is an ever changing landscape, and with demographics continually changing it makes for some interesting recruiting strategies going forward. The early Baby Boomers (defined as being born between 1946 to 1964, and aged between 43-61) are now starting to retire, and as recruiters we are now having to put more of a focus on Generation X-ers (defined as being born between 1965 to 1979, and aged between 28-42) and Generation Y-ers (defined as being born between 1980 and 1984, and aged between 13-27).
But to recruit and retain people from these two generations, then we surely need to understand what makes them tick in a working environment. Krista Third of Tamm Communications has noted ten different workplace differences between the X and Y generations that we should all take note of:
1. Preferred style of leadership
  • - only competent leaders will do
  • Y – collaboration with management is expected
2. Value of Experience
  • X – don’t tell me where you have been, show me what you know
  • Y – experience is irrelevant, as the world is changing so fast
3. Autonomy
  • X – give them direction, and then leave them to it
  • Y – questions, questions, questions
4. Feedback
  • - expect regular feedback
  • - need constant and immediate feedback
5. Rewards
  • X – freedom is the ultimate reward
  • Y – money talks
6. Training
  • X – want to continually learn, if they don’t they will leave
  • Y – still in an exam driven mentality
7. Work Hours
  • X – do their work and go home
  • Y – will work as long as needed …or until they get bored
8. Work Life Balance
  • X – they want to enjoy life to the full, while they are young enough to do so
  • Y – their lives are busy – they need alot of ‘me’ time
9. Loyalty
  • X – they are committed as everyone else working there
  • Y – already working out their exit strategy
10. Meaning of Money
  • X – it gives freedom and independence
  • - just something that allows them to maintain their lifestyle



Source : http://blog.sironaconsulting.com/sironasays/2007/12/our-futurex-ver.html