welcome ;)

Kamis, 22 Desember 2011

MY LOVE IS MY........

“ Whooaaa!! Ceritanya manis banget!” kataku sambil menutup novel yang baru saja selesai kubaca.

“ Wah, wah Fiore akhirnya ada tanda-tanda kehidupannya juga ya. Daritadi yang aku lihat kamu cuma diam dan membaca buku tebalmu itu” kata Hana, salah satu sahabat terbaikku.

Aku hanya tersenyum kecil dan melanjutkan kembali membuka-buka novelku, mencari bagian-bagian yang aku suka dari novel ini. Namaku Fiore, kelas 2 SMA dan aku sukaaaaa sekali dengan novel. Novel sudah menjadi teman kedua sepiku setelah mama. Semenjak papa meninggal, mama yang tadinya ‘sibuk’ sekarang menjadi ‘super sibuk’. Pulang kerumah hanya dua atau tiga kali dalam sebulan. Tapi aku sangat sayang mamaku karena mama rela bekerja keras demi aku.

“ Re liat Re ada si kakak!!” teriak Lily.

Tanpa pikir panjang, aku langsung berlari menuju jendela kelas dan menatap sesosok cowok yang disebut Lily ‘kakak’ tadi. Tanpa berkedip sedikitpun aku melihat dia, dia seseorang yang selama ini aku suka. Tapi sayangnya aku tidak terlalu berani untuk bilang kalau aku suka dia. Namanya Rendy, awalnya aku tidak mengenalnya sama sekali sampai akhirnya aku tau kalau ternyata aku masuk di SMA yang sama dengan dia.

Kejadiannya kurang lebih satu setengah tahun lalu,saat aku sedang memilih novel disebuah toko buku. Saat itu ada satu novel yang sangat ingin aku lihat karena tempatnya terlalu tinggi, aku agak kesulitan mengambil novel itu tapi saat itu juga ada yang membantuku mengambilnya dan orangnya adalah ‘kakak’. Aku bukan tipe cewek yang gampang jatuh cinta, tapi entah mengapa saat ‘kakak’ memberikan novel itu sambil tersenyum aku merasa kalau dialah cinta pertamaku. Dan saat kelulusan SMP, tanpa kuduga aku bertemu lagi dengannya disekolah ini.

DEG!! Tiba-tiba aku merasa kaku dan aku merasa sepertinya aku akan pingsan. Astagaaaa baru saja aku melihat kakak tertawa lepas dan sekilas dia melihat kearahku!! Seperti mimpi bisa melihatnya tertawa seperti itu.

“ Wah gawat, sadar Re sadar” kata Hana sambil mengguncangkan tubuhku.

“ A.. A.. Ta.. Ta.. Tadi...” kataku terbata-bata.

“ Iya, iya kita lihat kok. Ya ampuunn kamu gugup banget sih Re, hahaha lucu deh padahal Cuma dilirik sama si kakak” balas Lily sambil tertawa kecil. “ Tenang yaa Re, tadi kan si kakak Cuma ketawa doang”

“ Iyaa tapi ketawanya itu lho manis banget. Aduh aku sampe gugup gini. Untung nggak disebelah kak Rendy langsung ya”

“ Haha yaudah sini duduk dulu. Tenangin dulu kamunya” balas Hana. “ Tapi Re, kamu yakin kamu nggak mau nyoba buat bilang sama kakak kalau kamu suka sama dia?”

“ Iya, kamu kan udah lama suka sama dia. Masa kamu mau sih terus-terusan Cuma bisa ngeliat kakak dari jauh? Lagian kamu kan udah dapet nomor HP nya, kenapa nggak kamu coba aja SMS dia?”

Aku hanya bisa terdiam.

“ Hnggg...” jawabku. “ Aku.. aku takut, jangankan kakak. Buat dekat sama temen cowok dikelas aja aku takut. Aku nggak berani buat bisa deket sama cowok”

“ Tenang Re, kan ada kita berdua. Kita pasti bantuin kok” hibur Lily. Hana pun mengangguk dengan cepat setuju dengan yang dikatakan Lily.

“ Hmm.. mungkin kalian benar, mungkin aku harus mencobanya. Baiklah besok aku akan mencoba untuk menyapa kakak” balasku dengan senyum mengembang.

Hana dan Lily pun ikut tersenyum senang.

Sepulang sekolah..

“ Re, kamu langsung balik?” Teriak Lily.

“ Iya, hari ini mamaku pulang” Balasku sambil berjalan cepat meninggalkan ruangan kelas.

Sesampainya dirumah, aku langsung berlari kekamar mamaku. Disana mama sedang duduk sambil membaca buku favoritnya.

“ Mamaaaa!!” Teriakku sambil berlari kearah mama dan dengan segera memeluknya.

“ Astaga, anak mama pulang sekolah bukannya langsung makan dan ganti baju. Ini kok malah kekamar mama sih” balas mama sambil mengusap kepalaku.

“ Aku sudah kangen, kangeeeeeen banget sama mama”

Mama mengecup keningku. “ Iya, mama juga kangen sayang”

Aku membalasnya dengan senyum terbaikku.

“ Oh iya, malam ini kamu ikut mama ya. Mama mau ngajak kamu dinner bareng, sekalian mama mau ngenalin kamu ke om Benny“

“ Hah? Malam ini ma? Kok mama baru bilang sekarang?” tanyaku terkejut.

“ Iya, mama lupa buat bilang sama kamu soal ini. Maaf ya kalau dadakan. Tapi kamu mau kan bertemu dengan om Benny malam ini?”

Aku mengangguk cepat. “ Yasudah, lebih baik kamu sekarang makan siang dulu ya”

Akupun mengangguk lagi dan dengan segera meninggalkan kamar mama.

Om Benny adalah calon papa baruku. Walaupun awalnya aku tidak menyetujui untuk mempunyai papa baru. Tapi semenjak aku melihat mama merasa bahagia lagi setelah ditinggal papa, akupun menyetujuinya. Hubungannya dengan mama sudah berjalan sekitar satu tahun. Tapi sampai sekarang aku belum pernah melihat seperti apa wajahnya itu, atau bagaimana sifatnya. Yang aku tau dari mama dia itu orangnya baik, baik sekali. Dan hal lain yang aku tau tentang om Benny , om Benny juga hanya mempunyai satu anak laki-laki yang umurnya setahun lebih tua dari aku. Dan pada akhirnya, aku bisa merasakan punya papa lagi sekaligus mempunyai kakak laki-laki.

Hampir setengah jam aku dan mama menunggu om Benny dan anaknya itu direstaurant ini. Tapi mereka belum datang. Entah kenapa aku merasa gugup untuk melihat papa baru aku ini.

“ Ah itu mereka” kata mama yang tiba-tiba menunjuk ke arah pintu masuk.

Aku melihat sesosok pria berkacamata dengan menggunakan setelan jas yang bisa dibilang terlihat sangat rapi. Dari atas hingga bawah, penampilan pria ini memang terlihat seperti pengusaha sukses yang tidak perlu diragukan lagi. Inikah calon papa baruku?

Pria itu mendekati meja kami dengan senyum mengembang. Setelah memberi sebuah kecupan dipipi mamaku, pria yang bernama Benny itupun menyapaku dengan ramah.

“ Lho mana jagoannya?” tanya mamaku.

“ Oh, sebentar dia sedang kekamar mandi”

Dan sambil menunggu calon kakak laki-lakiku, kami bertigapun membicarakan berbagai hal. Tawa bahagia sangat terlihat diwajah kami. Termasuk aku, aku sangat bahagia apalagi melihat mama yang lebih bahagia.

“ Pah” tiba-tiba terdengar suara lelaki dari arah belakangku saat kami sedang asyik berbincang.

“ Ah, ini dia jagoanku. Kenalkan ini jagoanku satu-satunya. Rendy”

Jantungku berdegup dengan cepat ketika om Benny menyebut nama itu. Dengan sedikit ragu-ragu akupun menoleh, berharap kalo dia bukan orang yang aku kenal ataupun bukan seseorang yang aku harapkan. Dan tubuhku lemas seketika ketika yang kulihat itu adalah Rendy. Rendy si ‘kakak’ yang selama ini aku suka, Rendy yang selalu aku ada dihatiku. Ya, Rendy cinta pertamaku itu ternyata adalah calon kakak laki-lakiku.

created by : Annisa Hanif

Tidak ada komentar:

Posting Komentar